Senin, 02 Maret 2009

PANTASKAH UNTUK DIKENANG......?


Ketika itu disaat kamu merasa sakit disekujur tubuhmu, tulang-tulangmu terasa linu mau remuk semua .."Pa... Mama pegel-pegel, capek rasanya nggak kuat untuk berdiri... pijitin dong Pa". Dengan wajah memelas dan tanpa daya kamu menatapku harap, agar aku mau melakukan itu...., kutatap matamu dalam-dalam kucoba cari kebenaran disana, tapi aku nggak mau mencarinya...

Kamu tahu sebenarnya aku juga lelah setelah seharian mondar-mandir mengantarkan majikan kemana dia mau, pinggangku sebenarnya juga linu dan aku juga mempunyai pertanyaan dan keinginan yang sama denganmu, "Ma......Papa pegel.....bla bla bla."

Tapi..... aku tahu kamu akan ngambek jika aku tak mau, aku tahu kamu akan membelakangiku disaat tidur dan aku tahu semua kebiasaanmu jika keinginanmu tak terpenuhi...
Dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.... aku mulai memijit jari-jemari kakimu, aku mulai memijit kaki-kakimu dan sesekali kamu merintih menahan nyeri disaat tanganku menyentuh bagian yang linu, kamu merasa senang, kamu menikmati disaat aku melakukan pijitan-pijitan lembut di kakimu, kelar itu, aku mulai memijit tengkuk dan pundakmu, aku mulai mencoba melemaskan otot-otot lehermu yang kaku itu, dengan penuh rasa cinta dan sayang aku lakukan semuanya......

Dan akhirnya dirimu terlelap......

Dalam keheningan malam, dalam damainya tidurmu, ku tatap wajahmu, kunikmati setiap hela nafasmu dan ku belai rambutmu, merapikan rambutmu, membenarkan posisi tanganmu yang kadang terhimpit... aku temukan dalam tidur dan lelapmu wajah polos dan keindahan yang jarang dinikmati oleh setiap suami. Kutemukan surgaku disana.
Kadang-kadang aku nakal... kucubit hidungmu dan ku elus bibirmu dengan jari-jemariku, kunikmati setiap apa yang kulakukan disaat dirimu terlelap.. Dan....
Sesaat matamu terbuka dan menatapku, dan ingin bertanya padaku tapi matamu kembali tertutup.. Aku tersenyum membalas tatapanmu, aku membatin " Istriku cantiknya wajahmu disaat kedua matamu terpejam melewati garis dunia dan alam mimpi". "Istriku akankah semua akan berubah, akankah semua berlalu tanpa ada penyebab". Dalam ketenangan itu ke rebahkan tubuhku disampingmu sambil terus menatap wajamu, ku kecup keningmu, ku kecup kedua matamu, kekecup hidungmu, ku kecup kedua pipimu, ku kecup dagumu dan ku kecup bibirmu, dan penuh cinta dan kasih sayang, penuh harap kita kan bersama sampai ajal memisahkan. Dengan rasa haru terus kutatap indahnya wajahmu, sesekali matamu terbukan dan tanganmu merangkulkan seolah-oleh mengatakan " Pa... peluk Mama..., Mama cinta Papa". Ku balas pelukanmu dengan erat dan tak ingin melepaskannya.. ingin kulewati malam tanpa memejamkan mata dan terus menatap dan memelukmu, damai dalam pelukanku, aman dalam pelukanku dan hangat dalam pelukanku hingga pagi menjelang...


Dan..... hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhaaaaaaaaaa..
Bila saat ini semua ku ingat, bila saat ini semuanya melintas dipelupuk mataku, ingin aku menangis, ingin aku memutar waktu yang telah menjadikan semua seperti ini, ingin aku memberhentikan waktu disaat aku masih dapat menikmati keindahan itu...

Kini.... semua hanya tinggal kenangan, semua tinggal bayang-bayang indah yang entah dapat aku lupakan nanti..
Dan... Apakah pantas itu untuk aku lupakan............................
Biarlah waktu yang akan menjawab, biarkanlah kenangan indah lainnya yang akan menimpa ruang itu, kenangan yang akan kutemukan nanti, kenangan yang akan diberikan padaku yang lebih indah dari ini... "Syurga Rumah Tangga".... amin..

Untuk Sebuah Pertanyaan

Dalam kesendirian dan dalam kegaluan hati, aku sering bertanya dalam hati dan sampai sekarang belum menemukan jawabannya,...

Pertanyaannya adalah "Sebenarnya Siapa Yang Pengkhianat Cinta"?

Ingin aku bertanya pada orang disebelah ku,tapi aku segan, ingin ku bertanya pada orang yang ada dihadapanku, aku juga segan, dan ingin aku bertanya pada orang dibelakangku jujur aku tak ingin menolah kebelakang, karena ketika melihat kebelakang akan banyak teringat hal-hal yang membuat hati pedih dan sedih.......
trus... pada siapa aku harus bertanya..

Bertanya pada sang mentari apa mungkin karena ketika senja menghampiri dia telah pergi.
Bertanya pada sang rembulan apa mungkin karena ketika fajar menyingsing dia pun berlalu dan bertanya pada apa, pada siapa?

Mencoba bertanya pada diri sendiri seakan mengingat apa yang telah terjadi selama ini, apa yang telah aku perbuat dan apa yang telah aku lakukan?
Jujur aku tidak melakukan apa-apa, aku melakukan apa yang orang awam lakukan, berteman, bersosialisasi, bergaul dengan teman dan berbagi dalam lingkungan...

Dan kucoba untuk mengingat apa yang telah kamu lakukan, membuat aku teriris perih, membuat aku terluka, membuat aku hanyut dalam mimpi-mimpi buruk yang tak seharusnya aku rasakan. Kau berdusta, kau menipu dan kau membohongiku dengan sejuta alasan dan seyuman maut di ujung bibirmu. Aku sadar aku lemah, aku tak mau bertengkar untuk hal-hal yang tak seharusnya dipertengkarkan, aku tidak mau mempermasalahkan hal-hal kecil yang seharusnya bisa dihilangkan dan ternyata kamu tidak bisa, kamu selalu memperbesar masalah yang kecil dan selalu membuat masalah baru.

Dengan beribu alasan kamu mencoba memberi alasan padaku, aku tahu itu tidak benar tapi aku tiada sanggup untuk mengatakan padamu, aku tiada sanggup untuk membuat kamu terluka dan aku tiada sanggup nantinya akan membuat kamu menangis..............
Dan ternyata setelah aku tahu semuanya, air matamu adalah air mata buaya, yang selalu menjadi senjata dan alasan untuk membuat aku diam seribu bahasa.

Sayang................................................
Siapa yang telah berkhianat...
Siapa yang telah memulai semuanya...
Siapa yang menyebabkan ini terjadi............?

Tiada sanggup aku menjawab...... aku tahu semuanya talah terjadi dan aku juga tahu kekerasan hatimu tak akan mampu berobah dengan mengingat kenangan dan kemesraan yang telah lama kita bangun......
Dan kini aku tahu bahwa kemesraan dan kenangan indah itu hanyalah semu dan fatamorgana yang akan hilang bersama redupnya sang mentari...

Siap yang berkhianat dan siapa pengkhianat cinta kita... Cinta yang semu, cinta yang dilandasi dengan kepura-puraan, cinta yang dilandasi dengan materialistis dan cinta yang dilandasi dengan kesombongan tanpa keikhlasan.... :-( :-(

Bubar Jalan

Kita punya banyak keinginan, kita punya banyak harapan dalam setiap langkah hidup yang kita jalani, kita punya banyak impian-impian yang sudah atau belum kita dapatkan selama dalam hidup yang kita jalani..

PERNIKAHAN
Sering aku bertanya pada teman, kerabat dan tetangga, "Apa yang belum kamu capai dalam hidupmu?"... dan jawabannya "Aku ingin menikah","Aku ingin menikah"."Tapi alangkah susahnya menemukan orang untuk mau dinikahi"...
Rata-rata jawabannya sama.. susah mencari orang yang mau untuk dinikahi, jaman sekarang banyak yang mau untuk dikawini...hehehehehehe.

Aku merasa bersukur bahwa aku bisa menikah dan aku telah punya isteri, aku bersukur tidak sulit mendapatkan orang yang mau untuk dinikahi, dan aku bersukur aku bisa menerima pernikahan ini..............................."pada awalnya"
Tapi.....
Setelah aku melangkah jauh dalam pernikahan, setelah aku melewati banyak cobaan dan rintangan dalam pernikahan ini selama kurang lebih 5 tahun dan tgl 4 Maret 2009 ini adalah ulang tahun pernikahanku yang ke-5, aku merasa betapa berat melewati itu semua, betapa butuh tenaga ekstra untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat dan harmonis dan ternyata juga butuh banyak biaya...

Ya...... dibalik semua ini aku tahu Tuhan berkehendak lain, dalam pernikahan yang selama itu, kami tidak dikarunia anak, kami tidak dikasih amanah dan kami tidak diberi kesempatan untuk menjadi orang tua... mungkin dikarenakan kami akan menghadapi hal seperti ini, kami akan menghadapi titik paling rawan dan semua orang dalam pernikahan tidak inginkan itu,,, kami akan berpisah, kami akan bercerai.. dan semua sudah diputuskan dengan keinginan isteriku, yahhhhhh aku tak bisa berbuat banyak, kucoba untuk mempertahankan RT ini tapi percuma, dari pada keadaan ini akan membakar jiwa dan merusak yang lain.... ini adalah jalan terbaik.. tak perlu mediasi dan tak perlu konsultasi, buat apa. Karena ke egoisan telah menutupi semuanya......

Sebuah bangunan akan rusak karen

Awali Hari Yang Baru

Setelah malam berlalu dan pagi mulai merangkak, kicauan burung dan kokok ayam terdengar sahut menyambut dan sang surya telah terjaga dari peraduannya, pagi yang indah dan hari yang cerah akan mulai berjalan.

Selangkah demi selangkah mentari merangkak naik pertanda bumi telah berputar pada sumbunya dan semua yang ada di atas bumi dan yang ada dilangit kembali menyusun aktifitasnya.

Matahari mulai menerangi bumi dan alampun menerima dengan kegembiraan, burung bermain diantara pohon-pohon yang rindang, ikanpun berenang mengikuti arah air dan ada yang mencoba untuk menghadapi kerasnya air sungai......

Tapi mengapa............................................................!
Rasanya aku tak pernah bergerak dari tempat aku berdiri, rasanya aku tak bisa melakukan apa-apa, aku hanya terdiam menatap lambaian dedauan ditiup mesra sang bayu, aku hanya terdiam melihat semut jalan beriringan yang aku tak tahu kemana mereka akan pergi, dan aku hanya terdiam merenungi dan mengingat apa yang terjadi kemaren dan mimpi semalam yang ku alami...

Aku hanya terpana dan membisu,,,
Apakah semua ini.....?
Apakah yang bakal terjadi...?
Apakah masih ada hari esok........?

Dalam kegalauan dan kebisuan, kucoba untuk melihat kebelakang, mencoba mengenang indahnya saat-saat yang pernah aku lewati sebelum aku tertegun di sini. Kucoba untuk tersenyum... kucoba untuk meriangkan hati dan kucoba berusaha membohongi perasaan ini dengan kenangan-kenangan indah yang pernah aku lalui bersamamu........ Tapi dalam lubuk hati yang paling dalam semua telah terbenam, semua talah tertahan didasarnya dan semua tak akan mungkin untuk diambil dan mencoba menyelam kembali untuk mengangkat kenangan-kenangan itu.....
Dan walaupun terangkat... akan meninggalkan bekas, dan tak akan hilang dari dasar lubuk hati yang tak beriak dan tak berarus,,,, semua tenang.... dan tenang.

Aku Capek

Tau lah apa lagi yang harus aku perbuat, semua telah terjadi.. Tak ada gunanya lagi kata maaf,tak ada guna lagi penyesalan, semua harus diterima.

Aku tahu semua ini terjadi karena ketidak tegasan aku padamu dan aku juga tahu bahwa kamu tak ingin itu.

Kehidupan cinta yang kita jalani dalam sebuah rumah tangga hanya menyisakan keterpurukan, menyisakan kepadihan dan membuang waktuku yang sebenarnya tidak banyak lagi tertinggal, waktu yang ku lalui bersamamu dan berharap itu akan menjadikan kehidupan kita lebih baik, ternyata kamu memperburuknya dalam bentuk yang lain..

Aku tahu aku terlalu mencintaimu dan kamu juga tahu itu, tapi tiada aku menyangkan bahwa rasa cintaku padamu selama ini hanya sebagai pelampias masa lalumu yang entah bagaimana, masa lalumu yang tiada pernah aku pertanyakan, masa lalumu yang tiada pernah aku ungkit dan menjadi alasan ku untuk menyudutkanmu. Tak pernah aku melakukan itu.

Dan kini kamu pergi dengan alasan bahwa kamu tiada mencintaiku lagi, bahwa kamu tiada menyanyangi aku lagi dan lebih parah lagi kamu tiada menghargai aku lagi sebagai junjunganmu.

Kamu merasa aman dan bahagai disisi orang lain yang tidak tahu apa maksud dan tujuan untuk mendekatimu dan kamu tidak tahu seberapa pantas dia untukmu dan kamu juga tidak tahu seberapa baik dia padamu.

Aku.....
Junjunganmu yang selalu menjagamu ketika kamu dalam bahaya, aku junjunganmu yang selalu membisikan kata cinta padamu, aku junjunganmu yang selalu memberikan hasil keringatku padamu tanpa kurang, akau junjunganmu yang selalu siap menanggung malu atas perbuatan buruk yang kamu lakukan dan aku junjunganmu yang selalu ada disaat kamu butuhkan.

Kini,
Junjunganmu telah rapuh, junjunganmu telah lapuk dan tak sanggup lagi menopong berat beban hidup yang kita jalani, dan kamu mencoba untuk mempersembahkan harga dirimu pada junjungan lain. Yang apakah sanggup untuk menopangmu..

Tiada aku menyesal tiada aku kecewa, namun aku takut bahwa sandaran mu lebih lemah dari aku, sandaranmu lebih rapuh dari aku dan sandaranmu tidak mampu untuk menopangmu, atau sandaranmu akan meninggalkanmu untuk menopang yang lain, dan tinggallah kamu sendiri dengan penyesalan dan uraian air mata yang entah siapa yang akan menghapusnya seperti aku menghapus air matamu.

Istriku.......
Maafkan suamimu yang tidak mampu untuk memberimu kemewahan, yang tidak mampu meluluskan apa yang kamu harapkan, dan aku adalah suamimu yang tak sanggup untuk mengambil keputusan disaat cinta kita sedang diuji.

Istriku.........
Berbahagialah, senangkanlah hatimu, dan puaskanlah nafsumu akan dunia... waktumu masih tersisa banyak untuk mengikuti muslihat hidup, untuk mengikuti tipuan cinta semu, dan.............
Semua akan berakhir dengan cerita yang meyedihkan dan memberi bekas merah di relung jantung dan hatiku...

Istriku.......
Selamat Tinggal...

Minggu, 01 Maret 2009

Berakhir Sudah

Entahlah, sekalian lama kita bersama, sekian lama kita menjalani ini.. tapi mengapa berakhir seperti ini, berakhir seperti yang tiada pernah diharapkan..

Tapi apa mau dikata,
Semua telah terjadi dan nggak mungkin untuk dimundurkan kembali, keputusanmu telah bulat dan akupun harus bagaimana, yang hanya bisa aku lakukan hanya mengikuti apa yang kamu inginkan.

Bercerai...........!
Setiap orang nggak ingin hal ini terjadi dalam kehidupan rumah tangganya, tapi kamu....? menginginkan itu.

Sudahlah...
Tak perlu mencari siapa yang salah, tak perlu mencari apa penyebabnya, yang perlu dipikirkan bagaimana ke depan setelah keputusan ini kita ambil.. Tinggal beberapa jam lagi, semua akan berakhir.. Cintaku yang selama ini ku jaga akan terlepas, cintaku yang selama ini kuberikan akan pupus... begitu juga denganmu.. aku tahu walaupun termaafkan tapi tak akan mungkin untuk bersama lagi....
Hatiku tlah terluka, bathinku tlah merana... harga dirikupun tak ada arti..
Selamat tinggal sayangku... hanya itu yang bisa aku ucapkan, tak ada lagi kata cinta, tak ada lagi puisi-puisi indah dan tak ada lagi canda dan tawa serta senandung kecil pengantar tidur dikala kita akan menuju peraduan...

Selamat tinggal cintaku,
Temukanlah apa yang kamu inginkan, temukanlah apa yang tidak kamu dapatkan dariku, dan temukanlah kebahagiaan lain yang akan kamu dapatkan diluar sana,

Selamat Tinggal.............................................!